(By:Ardinal
Gracianick Djami, S.Si)
Berbicara
tentang kimia, terlintas di otak kita sesuatu yang menakutkan dan rumit. Tapi sebenarnya belajar kimia itu gampang. Nah,
sebelum membahas kimia itu gampang kita perlu tahu kimia itu apa sih? Kimia
adalah ilmu yang mempelajari tentang materi,
sifatnya, strukturnya, perubahan/reaksi serta energi yang menyertai perubahan
tersebut. Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan
berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi,
farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi (Chemistry -The Central
Science).
Sesuatu
yang mendasari kimia itu dikatakan
gampang adalah bagaimana cara kita mengolah pikiran dan menetapkan hati untuk
mencintai dan menyukai kimia? Anggap saja kimia itu sebagai wanita yang kita kagumi ,yang belum diketahui sifat dan
keunikannya. Dengan demikian akan muncul rasa penasaran dan kita akan berusaha
untuk mengetahui sifat-sifat tersebut.
Kimia
membutuhkan pemahaman teori untuk menyelesaikan soal-soalnya. Dengan pemahaman
akan teorinya membuat kita gampang menerapkannya untuk menyelesaikan soal.
Misalnya, bagaimana mungkin kita dapat menjelaskan apa itu senyawa, Jika kita
tidak memahami pengertian senyawa itu sendiri? Nah solusinya adalah rajin
membaca buku-buku kimia atau browsing di internet sehingga pemahaman kita
semakin bertambah. Selain itu menghafalkan rumus dan latihan soal juga membuat
kita semakin terlatih, semakin banyak soal yang diselesaikan, semakin terlatih
otak kita untuk selalu ingat akan teori kimia serta rumus-rumus kimia yang
selama ini kita anggap sulit.
Contoh
kimia itu gampang dipahami yaitu seperti reaksi kimia dan cinta. Pada suatu
reaksi kimia membutuhkan yang namanya “katalis”. Katalis adalah zat/pereaksi yang
diperlukan untuk mempercepat terjadinya reaksi . Begitupun halnya dengan cinta.
Ketika jatuh cinta, kita pasti ingin memiliki orang yang kita sukai. Saat itu
kita mungkin berada di posisi “takut” untuk mengungkapkan perasaan, oleh karena
itu kita membutuhkan seseorang yang biasa kita sebut dengan istilah “mak comblang”
untuk menyampaikan rasa cinta kita. Nah, “mak comblang” inilah yang fungsinya
sama seperti “katalis”, seorang teman dekat yang membuat reaksi cinta dapat
berlangsung lebih cepat.
Jadi,
Belajar kimia tidak boleh ada pemikiran buruk atau bahkan membencinya. Belajar
jangan takut diintimidasi oleh pihak pengajar atau nilai yang akan diberikan.
Namun belajarlah untuk sebuah pemahaman. Jangan kuatir berada di jenjang studi
yang lama tapi kita dapat lebih memahami apa yang kita pelajari. Tahu itu
gampang, paham itu yang sulit karena ia akan melekat lama di otak kita. Gampang
bukan memahami yang namanya kimia? Cobalah dan praktekkan bila anda sudah
mulai jatuh cinta pada kimia. Sekali lagi
kimia itu gampang teman-teman.





